Berita  

Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 401

Lampungway.com – Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 401. Pada Kisah dalam Sinopsis Jodha Akbar Episode 400 sebelumnya, Debroo menuliskan tentang bagaimana Pangeran Salim yang sudah kembali ke agra namun pertemuannya dgn ratu jodha membuat ratu jodha terluka sementara itu raja jalal senang karena pangeran salim berhasil menjadi ksatria tangguh seperti harapannya. namun pangeran salim kembali akan memperoleh masalah karena ia sudah kecanduan opium dan memakannya lagi. Mari simak kelanjutanya.

Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 401

Saat itu Haidar mendatangi tempat diistana dimana Raja Jalal memerintahkan untuk menjatuhkan Adham Khan dan membunuhnya, “Aku bersumpah padamu ayah Adam Khan bahwa aku akan membalas dendam pada Raja Jalal!” kata Haidar, tak lama kemudian salah seorang menteri datang dan mengatakan: “Haidar, kau selalu datang kemari setiap hari” tepat pada saat itu Pangeran Salim juga datang kesana dan memberikan salamnya ke Haidar, “Bagaimana keadaanmu Pangeran Salim?” tanya Haidar, “Ketika semua saudaraku bersamaku, aku sangat bahagia” ujar Pangeran Salim sambil memeluk Haidar,
Cerita-Jodha-Akbar-Episode-401-1
Haidarpun membalas pelukkan Pangeran Salim sambil menyeringai sinis, “Aku ingat semuanya, aku ingat saudaraku Murad, Danial, Qutub, kau” ujar Pangeran Salim bahagia, “Bagaimana kedua orangtuamu?” tanya Haidar, “Aku ingat semuanya tentang Raja Jalalludin Muhammad Akbar dan Mariam Uz Zamani” ujar Pangeran Salim dgn nada tertekan kemudian berlalu dari sana. Sepeninggal Pangeran Salim, Haidar langsung mengatakan pada salah satu menteri yang masih bersamanya sedari tadi, “Apakah kau dengar apa yang Pangeran Salim katakan?” tanya Haidar sambil tersenyum sinis, “Apa yang salah dgn hal itu?” tanya menteri tersebut, “Tdak melupakan seseorang dan tetap mengingat mereka itu adalah dua hal yang berbeda” ujar Haidar sambil berlalu dari sana.
Sementara itu Ratu Jodha datang menemui Shagnui Bhai dikuilnya bersama dgn Moti dan Zakira, saat itu Shagnui Bai sedang mengadakan pemujaan ke Dewi Kaali, begitu melihat kedatangan Ratu Jodha yang langsung duduk bersimpuh didepannya, Shagnui Bai segera melemparkan kerang-kerang ajaibnya dan berkata: “Dia telah kembali” kata Shagnui Bai, “Yaaa anakku telah kembali” ujar Ratu Jodha, “Bukan anakmu Ratu Jodha tapi seorang Raja telah datang dan sekarang kisah cintanya akan dimulai” kata Shagnui Bai, “Dia baru saja datang sekarang dan kau sudah bicara mengenai cinta” kata Ratu Jodha sambil tersenyum, “Dia akan bertemu dgn cintanya” ujar Shagnui Bai, “Yaaa kau memang benar, banyak putri kerajaan yang ingin menikahinya” kata Ratu Jodha.
Sementara itu Pangeran Salim sedang berada dipasar bersama-sama dgn saudara-saudaranya yang lain sambil menunggangi kuda mereka masing-masing, semua orang mengelu-elukan nama Pangeran Salim, “Hidup Pangeran Salim! Hidup Pangeran Salim! Hidup Pangeran Salim!” semua orang berbondong-bondong mengerumuni Pangeran Salim agar bisa melihatnya lebih dekat.
“Putri yang seperti apakah yang akan Pangeran Salim dapatkan?” tanya Ratu Jodha, “Kau pikir dia akan mencintai seorang putri kerajaan?” tanya Shagnui Bai sambil tertawa terbahak-bahak, “Kau akan mengerti nanti, Ratu Jodha, Pangeran Salimmu akan mempunyai kisah cinta yang unik yang dimulai dari kebencian, sama seperti kau dulu yang membenci Raja Jalal” kata Shagnui Bai.
Rombongan Pangeran Salim saat itu menyusuri sepanjang jalan dipasar, dan tepat pada saat itu pula ada seorang gadis bersama temannya yang sedang melihat-lihat gelang dipasar, ketika semua orang mengelu-elukan nama Pangeran Salim sambil melihatnya dari jarak dekat, gadis itu malah mengabaikannya, dia malah asyik sendiri dgn gelang-gelang yang sedang dipilihnya, “Nadira, Nadira! lihat itu Pangeran Salim datang!” kata teman gadis tersebut, “Aku tdak mau melihat wajah Pangeran Salim! karena dia hidupku berubah! banyak yang terjadi dalam hidupku gara-gara dia!” kata Nadira, “Nadira, “ kata teman Nadira, “Jangan panggil aku Nadira! karena aku membenci nama itu karena Pangeran Salim memanggilku dgn nama itu, panggil aku Anarkali! ayoo, kita pergi dari sini!” kata Anarkali sambil berlalu dari sana meninggalkan pasar sementara Pangeran Salim juga menyusuri jalan satunya ditengah kerumunan massa.
Cerita-Jodha-Akbar-Episode-401-2
“Ribuan gadis-gadis akan menanti pandangan Pangeran Salim, Ratu Jodha, tapi dia tdak akan melihatnya, matanya hanya tertuju pada satu orang saja” kata Shagnui Bai.
Sementara itu sesampainya diistana, Ratu Jodha langsung menemui Raja Jalal yang sedang mandi dikamar mandi, tanpa melihat Raja Jalal sudah tahu kalau yang datang itu adalah Ratu Jodha, “Apakah ada pekerjaan?” tanya Raja Jalal, “Aku tdak bisa bertemu dgnmu tanpa adanya pekerjaan” kata Ratu Jodha, “Takliya!” Raja Jalal memerintahkan semua pelayannya untuk pergi meninggalkan mereka berdua, “Mendekatlah kemari” pinta Raja Jalal, Ratu Jodhapun menurut mendekati Raja Jalal dan mulai membasuh tubuh Raja Jalal dgn rempah-rempah, “Kau seharusnya bahagia anakmu telah pulang tapi kenapa kau kesini, kau malah meninggalkannya?” tanya Raja Jalal,
“Kau ini aneh, kau selalu iri kalau aku memberikan sedikit perhatian ke Pangeran Salim, tapi begitu aku bersamamu, kau malah menyuruh aku pergi” kata Ratu Jodha sambil terus membalurkan tubuh Raja Jalal dgn rempah-rempah hingga kearah tangannya, begitu dilihat luka ditangan Raja Jalal yang terkena besatan pedang Pangeran Salim tdak diobati, Ratu Jodha langsung bertanya: “Kenapa kau tdak segera mengobati luka ditanganmu ini, Yang Mulia?” tanya Ratu Jodha penasaran, “Aku tdak ingin mengobati luka ini karena luka ini akan selalu mengingatkanku bahwa anakku telah menjadi seorang ksatria, dia telah menyakitiku dan menunjukkan kemampuannya” kata Raja Jalal bangga,
“Tdakkah kau lihat kalau dia tdak marah dgnmu?, dia mendatangimu terlebih dahulu, ke ibunya” ujar Raja Jalal lagi, mendengar hal itu, Ratu Jodha sedikit sedih dan berkata: “Dia mendatangiku bukan karena aku ibunya tapi karena aku Mariam Uz Zamani” kata Ratu Jodha dgn nada sedih, Raja Jalal langsung memikirkan sesuatu dan segera memanggil pelayannya untuk mengundang semua keluarga kerajaan kesidang nanti, Ratu Jodhapun kaget, “Apa yang mau kau lakukan, Yang Mulia? jangan menegur Pangeran Salim sekarang, jangan hukum dia, dia hanya ingin memberikan penghormatannya padaku” kata Ratu Jodha, “Hei hei hei, jangan khawatir, aku tdak akan mengatakan apa-apa, aku hanya akan memberitahu Pangeran Salim untuk apa aku memanggil dia” ujar Raja Jalal
Sementara pada saat itu Pangeran Salim sedang berada diteras yang berada ditengah taman, Pangeran Salim teringat bagaimana dulu dia dihukum dimasa kanak-kanaknya ketika tdak sengaja memanah Qadir dan dihukum dijemur dibawah terik sinar matahari. “Kau tahu Qutub, dulu aku tercekik disini, tempat ini hanya membuat lukaku kembali menderita” kata Pangeran Salim sambil menunjukkan teras tersebut, “Lupakanlah masa lalu, Pangeran Salim, kau harus bangkit dari semua ini” bujuk Qutub, “Aku tdak bisa melupakan bagaimana dulu aku berdiri disini dibawah terik sinar matahari! bagaimana Mariam Uz Zamani tdak pernah menghentikan aku ketika aku pergi meninggalkan istana!” bentak Pangeran Salim,
“Tdak seperti itu keadaannya, Pangeran Salim, ketika kau tdak ada disini, aku bisa melihat bagaimana Yang Mulia dan Mariam Uz Zamani menunggu kepulanganmu selama 7 tahun, mereka selalu menatap kearah pintu gerbang untuk melihat kepulanganmu” jelas Qutub, “Qutub benar calon pewaris tahta kerajaan” sela Farhan, “Aku bukan calon pewaris tahta kerajaan!” bentak Pangeran Salim, “Aku telah mencoba untuk melupakan itu semua tapi aku tdak bisa lupa bahwa kedua orangtuaku telah menjauhkan aku dari mereka, aku tdak bisa lupa ketika Yang Mulia mengirim aku kemedan perang! aku tdak ingin tinggal disini, aku ingin pergi berperang lagi, aku menemukan kedamaian dimedan pertempuran bukan disini! aku kesini karena desakan nenekku tapi aku akan meninggalkan tempat ini segera, aku hanyalah seorang prajurit biasa” kata Pangeran Salim dgn nada marah, tepat pada saat itu pelayan datang menemui mereka dan mengatakan kalau mereka semua dipanggil keruang sidang oleh Raja Jalal.
Pangeran Salim memasuki ruang sidang, semua yang hadir disana memberikan salam pada Pangeran Salim, kemudian tak berapa lama Raja Jalal juga memasuki ruang sidang, semua yang hadir disana langsung berdiri dan memberikan salam ke Raja Jalal dan Raja Jalal duduk disinggasananya. “Raja Humayun dulu memulai sebuah tradisi, dia membagi daerah kekuasaannya dgn anaknya dan hari ini aku akan membagi daerah kekuasaanku untuk anak-anakku” kata Raja Jalal, kemudian pertama kali Raja Jalal memanggil Murad dan memberikan daerah kekuasaannya, kemudian Raja Jalal juga memberikan daerah kekuasaannya ke Danial, tak ketinggalan pula untuk anak perempuan Aram Bano yang bernama Shankun Nissa, semua anak memiliki ibu yang berbeda-beda tapi hanya satu ayah yaitu Raja Jalal.
Kemudian Raja Jalal memanggil Pangeran Salim, Pangeran Salim berdiri mendekati Raja Jalal “Ini saatnya buat Pangeran Salim untuk mengambil tanggungjawabnya, aku ingin Pangeran Salim duduk disidang special dan menempati posisi yang ditempati oleh Bairam Khan dulu” kata Raja Jalal, kemudian pelayan membawa mahkota dan pedang untuk penobatan Pangeran Salim yang telah menjadi bagian dari sidang, lalu Raja Jalal mengambil mahkota tersebut untuk dipakaikan ke kepala Pangeran Salim tapi Pangeran Salim langsung menolaknya, semua yang hadir disana terkejut melihatnya, “Aku minta maaf, aku belum siap untuk mengambil semua tanggung jawab ini” ujar Pangeran Salim, semua keluarga kerajaan yang hadir disana tegang mendengar kata-kata Pangeran Salim. Dengan Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 401 pun berakhir. Ayo simak terus Kisah selanjutnya pada Episode 402 berikutnya Hanya di Lampungway.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *