Lampungway.com– Nabi SAW ada bersabda: “Bila seorang wanita menjaga shalat lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka ketika berada di akhirat dikatakan kepadanya: Masuklah kamu ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai” . (Riwayat Ahmad 1/191, Shahihul Jami ‘no. 660, 661)
Berdasarkan dalil-dalil tersebut, dapat kita simpulkan bahwa sifat istri yang shalihah adalah sebagai berikut:
- Mentauhidkan Allah dengan mengabdikan diri hanya kepada-Nya tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun.
- Tunduk kepada perintah Allah, terus menerus dalam ketaatan kepada-Nya dengan banyak melakukan ibadah seperti shalat, puasa, bersedekah dan lainnya.
- Menjauhi segala hal yang dilarang dan menjauhi sifat-sifat yang rendah yang bisa mengikis sifat-sifat mulia
- Selalu bertobat kepada Allah sampai lisannya senantiasa dipenuhi istighfar dan dzikir kepada-Nya. Sebaliknya ia jauh dari kata yang sia-sia, tidak bermanfaat dan membawa dosa seperti dusta dan lainnya.
- Menaati suami dalam hal kebaikan bukan dalam bermaksiat kepada Allah dan melaksanakan hak-hak suami sebaiknya.
- Menjaga dirinya ketika suami tidak berada di sisinya. Ia kesucian dari tangan yang hendak menyentuh, dari mata yang ingin melihat, atau dari telinga yang mau mendengar.
Demikian juga menjaga anak-anak, rumah, dan harta suaminya.
Sifat istri shalihah lainnya bisa dipertimbangkan berikut:
- Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya. Rasulullah SAW bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian, isteri-isteri kamu yang menjadi penghuni surga adalah istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau reda”. (Riwayat al-Nasai dalamIsyratun Nisa no. 257.)
- Melayani suaminya (melayani suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian dan sejenisnya.
- Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya.
- Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya.
- Ketika suaminya sedang berada di rumah, ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untukistimta ‘(bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan.
- Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya.
- Bersegera memenuhi ajakan suami memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan yang syar’i, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut terhadap berita Rasulullah SAW yang artinya: Demi zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak ajakan suaminya (enggan) melainkan Allah SWT murka terhadapnya sampai si suami reda padanya. (Riwayat Muslim no. 1436).