Berita  

Pemerintah Gencar Tengelamkan Kapal Asing, Nelayan Pencuri Justru Merajalela di Aceh

Lampungway.com – Ditengah gencarnya Pemerintah Indonesia dalam mengamankan perairan laut indonesia dari pencurian ikan oleh Kapal Asing, Kapal Pukat Asing justru Merajalela di Aceh Timur. Gencarnya pencegahan kapal nelayan asing masuk ke Indonesia ternyata berbanding terbalik dengan yang terjadi di Aceh.
Aktivitas nelayan asing di perairan Aceh Timur sangat meresahkan. Sejumlah nelayan setempat melaporkan selain melakukan penangkapan ikan secara besar-besaran, kapal nelayan asing tersebut juga merusak ratusan “tuasan” milik nelayan di sepanjang perairan Aceh Timur menggunakan kapal pukat.
“Aksi nelayan asing ini telah terjadi berulang kali terjadi, bahkan berdampak kerugian besar bagi nelayan di sana,” ujar anggota Komisi 1 DPRA Iskandar Usman Al-Farlaky, Kamis (29/1).
Menurut Iskandar aktivitas kapal nelayan asing tidak hanya menjaring bibit ikan dan ikan dewasa, tapi juga merusak ratusan tuasan milik nelayan yang selama dijadikan sebagai tempat bernaung ikan.
“Dalam seminggu ratusan tuasan hilang entah kemana. Nelayan terus merugi,” ujarnya menurut laporan nelayan setempat.
Seperti diketahui tuasan merupakan terumbu karang buatan di areal tangkap nelayan tradisional. Sehingga, dengan adanya tuasan tersebut, ikan-ikan akan dapat berkembang biak kembali di kawasan tangkap nelayan kecil. Tuasan tersebut juga berfungsi membatasi jenis kapal nelayan yang dapat menangkap ikan di kawasan bibir pantai, sehingga kelestarian ikan di bibirpantai dapat terpelihara.
Terumbu Karang Buatan
Menurut Iskandar nelayan di Aceh Timur mengaku kewalahan dan takut menghadapi aktivitas nelayan asing di wilayah mereka karena diduga nelayan asing tersebut memiliki senjata api. Terkait teror para nelayan asing di perairan Aceh Timur ini, Iskandar sudah melaporkannya kepada Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi dalam rapat kerja DPRA Selasa (27/1) lalu di ruang rapat Banmus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *