Lampungway.com – Kepala Desa Ngargotirto Sumberlawang Sragen, Daryono mengungkapkan, puluhan ton ikan milik petani di sejumlah dukuh Desa Ngargotirto mati mendadak. Ikan-ikan yang mati itu kebanyakan jenis nila dan tombro. Sedangkan ikan lele masih bisa bertahan. Akibat kejadian ini diperkirakan puluhan petani ikan mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
“Tetangga saya yang punya karamba di WKO sudah bilang kepada saya, tapi sejauh ini belum ada laporan detil. Saya juga belum sempat cek lapangan,” ucapnya, Selasa (2/12).
Daryono menceritakan dari pengakuan salah seorang petani ikan, kondisi air WKO berbau busuk sebelum ikan-ikan mati. Dia mengatakan, petani ikan menyebar di beberapa dukuh, di antaranya Dukuh Ngasinan, Jurang Gandul, Sendang Bulus, Ngargorejo dan Kowang. Namun jumlah petani ikan paling banyak di Dukuh Ngasinan.
Sementara Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Sragen, Agus Purwanto, mengaku belum mendapat laporan terkait matinya ikan di WKO. Dia mengklaim sudah mengeluarkan surat edaran (SE) kepada petani ikan supaya segera memanen ikan berukuran besar.
Agus menjelaskan kejadian matinya ikan di WKO rutin terjadi pada Agustus hingga Desember. Penyebabnya diduga lantaran minimnya ketersediaan oksigen di perairan.
“Ini juga karena perubahan temperatur yang sangat dingin. Biasanya ikan-ikan ini mati tengah malam. Terjadi pusaran vertikal air yang mengangkat lumpur di dasar waduk ke permukaan air, sehingga oksigen menipis,” terang Agus.