Lampungway.com – Energi Listrik alternatif sangat mungkin dikembangkan di Indonesia yaitu dengan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Peluang ini semakin terbuka pasca resminya pendirian Asosiasi Energi Angin Indonesia (AEAI) Kamis (4/12) lalu.
Menurut ketua umum AEAI yang baru terpilih, Agung Hermawan, Listrik Tenaga Angin yang sejauh ini masih dalam tahap wacana dan penelitian, sedang diperjuangkan untuk mempercepat implementasinya di Indonesia.
Agung Hermawan sendiri cukup berpengalaman dalam urusan ini karena sehari-hari menjabat sevagai Presiden Direktur PT Rancang Bangun Putra Nusantara, pengembang PLTB untuk skala besar di Garut dengan kapasitas maksimal 150 MW.
Selain itu, AEAI akan membantu pemerintah mengkomersialisasi energi angin, dengan cara memperkenalkan “Feed in Tariff atau tarif khusus untuk pembelian listrik dari energi angin, dan melakukan pemetaan potensi angin di Indonesia,” kata Agung.
Mengutip data Wind Hybrid Power Generation (WHyPGen), Potensi energi angin di Indonesia secara komprehensif terdapat di 160 titik dan 17 titik di antaranya mempunyai potensi kapasitas pemasangan PLTB sampai 960 MW yang tersebar di pulau Jawa, Sulawesi, NTT, Aceh Utara, Kalimantan Barat dan Papua Barat.
Investor dari dalam dan luar negeri dikatakan telah berminat untuk membangun PLTB di 12 titik.
WHyPGen sendiri adalah sebuah lembaga ad-hoc di bawah BPPT yang didukung Global Environment Facility (GEP) dan United Nation Development Program (UNDP) untuk mendorong komersialisasi energi angin di Indonesia.