Berita  

Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 364

Sementara itu Salim, Qutub dan Danial sudah sampai di pasar, Aku tahu, ibu pasti akan gelisah mencari cari aku di istana tapi dia juga yang menyuruhku untuk mengembalikan gelang kaki ini, jadi aku harus mengembalikannya, kata Salim. Sedangkan di istana, semua orang sibuk mencari cari Salim, termasuk Jalal, Maan Sigh dan Rahim juga semakin gelisah mencari Salim, Jalal menyuruh Maan Sigh untuk menemukan anaknya secepat mungkin. Didalam pasar teman Salim mulai kelelahan, Salim, aku capek ! kata Qutub. Sebentar sabar ya? sepertinya tempatnya sudah tidak jauh dari sini, kata Salim menenangkan saudaranya yang gendut itu. Nah, ini adalah tempat nya!, ujar Salim. Dia teringat tempat tersebut ketika dia datang waktu pertama kali ketemu dengan Anarkali. Ya sudah, kamu tunggu disini saja, aku akan kembali setelah mengembalikan gelang kaki ini, ujarnya ke Danial dan Qutub. Kemudian dia masuk ke dalam tempat itu, sementara kedua saudaranya menunggu diluar.Di Istana Mughal, Salima bertanya pada Hamida, Kemana anak anak itu pergi, ibu ?. Hamida berusaha menenangkan keadaan, Percayalah semuanya akan baik baik saja, kita berdoa saja agar mereka selalu dilindungi, kata Hamida. Sedangkan di kamar, Jodha berdoa pada Dewa Kahna, Oooh Kahna, lindungilah anakku, tolong ! kembalikan dia padaku, Ucap Jodha. Saat itu Rukayah sedang menemaninya di kamarnya, Jangan khawatir, Ratu Jodha, dia pasti baik baik saja dan Yang Mulia saat ini sedang mencarinya, ujar Rukayah tapi Jodha tetap gelisah memikirkan anaknya yang hilang.
Sementara itu Salim memasuki sanggar latihan menari dan bertanya pada seorang laki laki yang sedang membersihkan tempat tersebut, Salim bertanya tentang anak perempuan yang menari disana. Kelas menarinya sudah selesai, anak anak itu sudah pulang ke rumahnya masing masing, katanya. Salim pun keluar dari sanggar menari tersebut dan mengatakan pada saudara saudaranya kalo anak perempuan itu tidak ada disana. Lalu Qutub menghentikan salah seorang laki laki yang lewat didepannya dan bertanya, Tuan, apakah anda tahu tentang anak perempuan yang datang ke sanggar tari ini untuk menari ?. Heiii, kalian ini masih anak anak dan kalian menguntit seorang perempuan ? tegur pria tersebut. Tutup mulutmu ! apakah kamu tidak tahu caranya bersopan santun ketika bicara dengan seorang pangeran ! bentak Danial. Hah ? kalian ini pangeran ? tidakkah kalian lihat wajah kalian ? kalian itu seperti seorang pengemis ! bisa bisanya kalian menyebut diri kalian seorang pangeran ! yang benar saja !, begitu ujarnya sambil berlalu dari sana, dihina seperti itu Salim, Qutub dan Danial hanya bisa meredam emosi mereka.
Akhirnya mereka bertiga melanjutkan perjalanan lagi dengan masuk ke dalam pasar tersebut, sampai akhirnya Salim mengenali salah satu anak perempuan yang sedang berbelanja pisang di pasar tersebut, Itu dia ! ujar Salim. Secepat kilat Salim lansung menemui Anarkali dan membunyikan gelang kakinya dibelakang Anarkali, Heiii ! kamu disini ? tanya Anarkali. Aku harus mengembalikan gelang kaki ini ke kamu, kata Salim. Aku tidak pernah menerima barangku lagi yang sudah aku berikan ke orang lain, ujar Anarkali ketus. Tapi ibuku yang menyuruhku untuk mengembalikan gelang kaki ini ke kamu, aku sudah ke sini dengan susah payah dan kamu tidak mau menerimanya ? aku sudah tidak menggunakannya lagi, jadi ambilah, kata Salim. Aku tidak membutuhkan gelang kaki itu lagi ! mereka itu sudah bekas, ada benarnya juga kamu mengambilnya, karena ibukku sudah membelikan gelang kaki yang baru untukku, sekarang kamu bisa menyimpannya, ujar Anarkali. Kamu tidak tahu sopan santun ! aku adalah anak raja Jalalludin Muhammad Akbar !, ujar Salim. Iyaa, kamu adalah anak sang raja tapi bukan seorang raja ! ketika kamu menjadi raja suatu saat nanti, aku akan memberikan penghormatanku untukmu ! ujar Anarkali. Lalu Salim meletakkan gelang kaki itu di tangan Anarkali dan mengatakan, Lakukan apapun yang ingin kamu lakukan, aku tidak mau bicara sama kamu lagi ! ujar Salim sambil berlalu dari hadapan Anarkali dan langsung menuju ke tempat Qutub dan Danial berada. Dia telah menghina kamu, Salim ? kata Qutub. Dia anak perempuan yang gila ! ayo ! kita cepat pergi dari sini ! ujar Salim sambil berlalu dari tempat tersebut dan diikuti oleh Qutub dan Danial.

Salim dan kedua saudaranya akhirnya sampai di depan gerbang pintu istana, mereka bersembunyi di balik semak semak dan melihat banyak prajurit yang sedang mencari cari mereka. Mereka semua tampak sibuk, Salim, Danial dan Qutub tampak ketakutan melihat banyaknya prajurit. Di istana, Jalal berkata, Anak anak itu pasti keluar dari istana, aku akan pergi mencarinya sendiri, aku akan menemukannya ! ujar Jalal.
Sementara itu, diluar gerbang istana. Salim, aku lapar! kata Qutu. Aku khawatir, apa yang akan dilakukan ayah kalau menemukan kita nanti, aku takut, kata Salim cemas. Pada saat itu Jalal keluar dari gerbang istana dengan menunggang kuda kesayangannya, dia langsung melihat ketiga anak itu sedang berdiri disana dengan pakaian rakyat biasa, Jalal kelihatan marah sekali memandang Salim dari kejauhan dan Salim pun mulai menangis ketakutan. Lalu Jalal membawa Salim ke dalam kamarnya, lalu mendudukannya di tempat tidur, dia sangat marah tapi dicobanya meredam kemarahannya itu. Sekhu Baba? apakah kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan baru saja ? kamu adalah seorang pewaris tahta kerajaan, kamu akan menjadi seorang raja, kamu tidak tahu berapa banyak musuh yang ayah punya diluaran sana, kalau saja mereka tahu bahwa kamu telah keluar dari istana, ayah tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti, kata Jalal. Sementara itu Salim memandangi ayahnya dengan wajah ketakutan, Aku pergi keluar untuk mengembalikan gelang kaki itu, ayah? bela Salim. Mulai sekarang kamu tidak akan pergi kemanapun, apalagi tanpa memberitahu siapapun ! itu sangat berbahaya, ujar Jalal lagi. Tepat pada saat itu Jodha masuk ke kamar Jalal, Dia tidak mengerti, Yang Mulia, bagaimana dia bisa pergi keluar istana tanpa memberitahu siapapun ? kata Jodha dengan nada marah. Salim semakin ketakutan melihat ibunya marah seperti itu.
Aku sudah mengatakannya, Ratu Jodha, ujar Jalal. Ini semua karena kamu, Yang Mulia, cintamulah yang membuatnya menjadi seorang anak yang manja, dia harus mendapatkan hukuman, kata Jodha sambil kembali menatap Salim gemas. Salim hanya bisa diam dan ketakutan melihat ibunya, Yaaa, dia memang telah berbuat kesalahan, aku telah memaafkannya, Ratu Jodha ! dia tidak akan pergi kemana mana mulai dari sekarang, kata Jalal. Tidak, Yang Mulia, kamu tetap harus memberikannya hukuman, bagaimana kalau terjadi sesuatu, ujar Jodha. Siapa yang bisa melihat anak raja, Ratu Jodha, kata Jalal lagi. Kamu memiliki banyak musuh di luar sana, Yang Mulia, tegas Jodha. Ayah macam apa aku ini kalau aku tidak bisa melindungi anakku sendiri, kata Jalal. Dan kamu telah membuatnya menjadi keras kepala, Yang Mulia, kata Jodha lagi. Aku sudah membuatnya mengerti, Ratu Jodha, tanyakan padanya Sekhu Baba ! ” ujar Jalal sambil menoleh ke arah Salim.

Tapi ketika Jodha dan Jalal melihat ke arah Salim, rupanya Salim tertidur setelah mendengarkan kedua orang tuanya yang saling beradu pendapat, kemudian Jodha mendekati anak tercintanya itu dan berbaring disebelahnya, Jalal pun sama ikut berbaring di sisi satunya. Jalal dan Jodha sama sama membelai wajah anak mereka yang polos. Mungkin, sifatnya memang seperti kamu, Ratu Jodha, tapi dia memiliki kebiasaan keluar istana dengan menyamar seperti ini, itu dia dapatkan dari aku, ujar Jalal. Iyaaa, tapi untunglah, tidak terjadi apa apa padanya, nanti aku akan memberikannya hukuman, kata Jodha. Kamu sangat menyayanginya, Ratu Jodha, dan kamu tetap akan memberikan hukuman padanya juga ?, kata Jalal. Setiap ibu pasti akan seperti itu, Yang Mulia ujar Jodha sambil mencium lembut anaknya dan terharu sampai menitikkan air mata, Jalal hanya bisa memandang istrinya dengan penuh cinta. Dengan Inilah Sinopsis Jodha Akbar Episode 364 pun berakhir.
Ayo simak terus Kisah selanjutnya pada Episode 365 berikutnya.. Hanya di Lampungway.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *